Rabu, 23 Desember 2015

aku yang mencintaimu



            Aku dan kamu yang berbeda, hidup yang berbeda. Hidupku yang dalam keterasingan, mencintai, mengagumi kamu. Meski hanya mampu menatap aku tetap bahagia. Ya karena cinta itu bahagia untuk kamu.
***
Lama sudah aku berdiri di sini di batas kehidupan kita, yang tak tahu kapan batas itu akan runtuh. Di bawah mentari pagi aku menatapmu, tersenyum sengan ceria, kamu pergi sekolah dan aku terkadang aku tersenyum sendiri saat kamu terlambat dan ibumu marah harusnya kamu jangan begitu. Ah, andaikan aku punya seseorang yang bernama ibu, aku akan membahagiakan dia sepenuhnya, dan aku yakin dia pasti akan membantuku menghadapi masalah ini. Aku bosan, lelah hidup seperti ini, terlalu banyak tuntutan. Aku tak pernah tahu di mana ibuku, kata mereka yang disebut pelayan, aku makhluk istimewa tak perlu ibu untuk ada, hanya perlu tahu tugasku apa.
***
3 Maret, genap delapan tahun aku selalu memperhatikanmu, hingga aku hapal semua kegiatanmu, tapi kini kehidupan kita telah berubah. Setelah sekian lama hanya belajar dan belajar, kini aku memasuki ruang baru, dan aku kini mampu memperhatikan mu lebih dekat, saat itulah aku tahu perasaanku, rasa indah yang menggelitik dalam hatiku dan sekaligus menyakitkan. Kamu pergi dengan seseorang yang tak pernah ku tahu, kamu menggandengnya dan menatapnya dengan tatapan yang begitu lembut menenangkan. Tatapan yang selama ini ingin kudapatkan bukan hanya tatapan tunduk dan takut. Tapi…kapan.
***
Cinta itu untuk bahagia bukan menderita karena itu saat aku mulai tahu perasaan itu, saat itu juga aku harus membuat sebuah keputusan, melupakanmu, kamu bahagia, tetap mencintai, aku kehilangan kamu. Karena saat aku mencintaimu, jiwamu akan terhapus dan kamu hanya akan melayaniku. Tapi aku tak mau, aku ingin kamu tetap ada dan bahagia tanpa harus kamu tahu sang malaikat tertinggi mencintaimu.
*** 
 

tentang kamu (temen MTs)



Ini semua tentang kamu Muhammad Ibnu Khusyaini. Seseorang yang sampai saat ini belum aku lupakan begitupun kenangan tentangnya.
MTs Nurul Huda. Awal masuk aku belum kenal kamu karena memang waktu MOS kita gc seruang, aku baru ketemu kamu waktu di kelas. Aku satu-satunya anak dari SD ku yang masuk di kelas VII A dan aku bersyukur banget. Aku seneng banget kenal dengan kamu, dan aku gc tahu alasan yang tepat kenapa aku juga suka sama kamu. Kamu sering buat aku ketawa dan juga sedih, terluka tapi mungkin kamu gc sadar. Aku juga gc tahu kenapa aku selalu suka melihat kamu dan gc pernah bosen, kadang aku juga bisa sebel kenapa aku ngelakuin itu, terkadang semua itu diluar kesadaranku, kepala ku seakan-akan bergerak sendiri dan sampai-sampai aku pernah di marahin guru gara-gara duduk menghadap ke arah kamu. Pernah seorang guru bilang ada apa antara aku dengan kamu, karena aku kalau senyum atau ketawa pasti lihat ke arah kamu. I don’t know.
Waktu kamu masih duduk di belakang aku duduk menghadap ke arah pintu karena dengan begitu aku mudah ngelihat kamu dan waktu kamu duduk seberang aku, aku pindah menghadap kamu. Aku masih ingat kenapa aku bisa duduk berseberangan dengan kamu. Saat itu anak VII B di acak duduk nya dengan Wali kelas mereka dan karena Wali kelas ku menurut ku kurang perhatian akhirnya aku yang ngurusnya. Sebenarnya gc dirubah total, cuma mengelompokkan anak-anak cowok dalam satu baris saja , karena anak-anak cowok dalam kelas kita hanya sepuluh orang jadi pas di buat hanya satu baris. Awalnya ada perdebatan kecil tapi gc terlalu lama kesepakatan didapat anak cowok di depan guru dan kamu langsung milih di bangku paling depan, seberang aku hingga aku mengajukan berbagai alasan agar aku tetap duduk di bangku aku, ya buat bisa dekat kamu. Akhirnya semua mengalah, aku tetap duduk di bangku aku, api aku jujur koq dengan alasan ku, aku kurang jelas melihat. Aku bahagia banget.
Aku sering cemburu karna kamu dan aku sakit hati banget waktu aku tahu kamu pacaran dengan Titis, tapi aku bisa apa. Aku bisa tahu kalau kamu pacaran dengan dia, karena waktu itu aku ke SD bareng temen-temen termasuk Titis dan aku pinjam hp dia, ku buka dan aku dapat foto kamu di sana. Aku terkejut sih tapi mencoba biasa saja, dan kata dia kamu sengaja ganti model rambut buat aku, tapi sayang aku udah gc mikirin itu, aku cemburu. Siangnya waktu pramuka aku certain itu ke Afi dan Lufi, mereka awalnya gc percaya, tapi akhirnya percaya setelah aku lihat kan foto kamu ke mereka. Tapi kayaknya hubungan kamu sama dia gc lama, aku bisa menyimpulkan itu karena aku sering heran dengan temen-temen aku yang kayaknya benci dan selalu menghindar dari aku selain itu  aku juga dapat bocoran dari salah seorang temen dan puncak nya waktu itu saat berangkat sekolah aku di tinggal, dan mereka lagi berhenti di bengkel buat mompa sepeda, dan aku bilang duluan lah, tapi Titis malah jawab dasar Lonte. Apa itu gc menyakitkan, sakit. Mungkin kalau anak-anak cowo yang ngucapinnya aku biasa aja karena memang mereka iseng, tapi kalau ini yang ngucapinnya Titis temen aku dari kelas tiga SD, aku merasa gc percaya dan bertanya-tanya salah gue apa dia bisa bilang kayak itu ke aku, dan karena sakitnya hati aku nangis. Malu sih sebenarnya, soalnya kan lagi naek sepeda dan lewat depan anak SMP dan SMA lagi. Sampai di sekolah kamu, Afi atau pun Luvi belum datang, setelah Afi dan Luvi sudah datang, aku langsung cerita ke mereka, dan setelah itu tepat kamu datang mereka berdua menyalahkan kamu, kamu diam aja. Aku gc tau apa yang sedang kamu fikirkan, dan kamu bertukar tempat duduk dengan Najih yang semeja dengan kamu, aku juga pindah tempat duduk ke belakang, dekat meja dengan Afi dan Luvi. Aku gc tau juga kenapa aku bisa marah dengan kamu dan pindah tempat duduk, ngejauhin kamu. Aneh. Apa kamu ingat, salah seorang guru dulu pernah tanya, kamu ngapain aku, gara-gara aku pindah tempat duduk dan guru itu juga buatin pantun yang bunyinya gini “ikan hiu dimasukin adah, I love You Sa’adah” hahaha, nahan ketawa aku Nu, karena waktu itu aku lagi sebel ama kamu.  Kita gc saling nyapa sekitar semingguan lebih mungkin, dan itu sangat menyiksa aku, aku gc tahan Nu marah sama kamu, mau nyapa duluan gengsi, kamu juga sih kenapa ikut-ikutan aku marah aneh banget. Tapi terima kasih Nu karena kamu jail aku bisa ketawa lagi.
Nu, aku juga masih ingat pernah suatu hari kamu disms sama Afi yang ngaku jadi aku, aku bahagia banget karena kamu ternyata nanggepin aku, dan kata Afi kamu juga yang selalu sms Afi duluan, ku bahagia banget, dan kamu juga tanya kapan aku ultah dijawab Afi tanggal 17 Juni, masih lama katamu, ya karena memang saat itu masih bulan Maret, kamu bilang kamu mau ngomongin yang sebenarnya. Aku penasaran. What’s that?. Sayang, pertanyaan itu tak pernah terjawab hingga kini. Semenjak kita pindah ke kelas IX, aku semakin jarang ngomong sama kamu sampai tidak pernah ngomong, sepi. Hingga akhirnya semester tiba, penerimaan raport dan aku gc pernah ketemu kamu. Aku pindah tanpa salam perpisahan.
Nu, kenapa kamu juga pindah tak lama setelah aku pindah.
Di tempatku yang baru aku gc bisa ngelupain kamu. Mencoba mencintai, menjalin hubungan dengan orang lain hasilnya… Nihil. Sampai saat aku menulis cerita ini kamu masih ada di hati aku, masih buat dadaku sesak karna memikirkanmu. Andaikan kamu tahu Nu, usaha aku buat ngelupain kamu. Susah. Akhirnya aku nyerah dan membiarkan kamu tetap ada di situ, tanpa harus aku mengusikmu, aku yakin suatu saat kamu pasti akan pergi juga.
Tiga tahun berlalu, selama itu aku selalu sms kamu, sekedar tanya kabar dan mengirim puisi. Puisi, apa puisi itu masih kamu simpan, atau sekali saja apakah kamu pernah membacanya, kalau pernah terimakasih. Semua itu berlanjut hanya seperti itu. Sampai saat itu aku kelas IX, aku melihat kronologi Fbku lewat Fb temen, ada namamu mengirim dua kata kesana. Kangen koe. Kata yang buat aku panas dingin, deg-degan. What happen? Sekian lama gc ada kabar,tiba-tiba kirim pesan kayak gitu, apa itu benran kamu yang nulis, apa itu bener dari hati kamu? Pesan itu buat aku berani nge-chat kamu dan tanya no kamu, sms kamu dan cerita panjang lebar, tapi… kenapa kamu gc jawab waktu aku tanya sama kamu tentang pesan di kronologi itu. Ibnu, Ibnu… bingung.
            Sekarang setelah empat tahun berlalu, semuanya masih sama aku masih mencintaimu. Awalnya aku memutuskan tahun ini aku bisa move on dari kamu, tapi itu mungkin hanya keinginan sementara karena aku malah semakin ingin mengingatmu. Aku seringkali diam-diam mengintip kronologimu, ya karena hanya akun Fbmu yang aku tau yang lain tidak. Mecopast foto-fotomu, membuat puisi-puisi untuk kamu.
18 Desember 2015, malam sabtu aku beranikan diri kirim pesan ke kamu, tanya kabar ini dan itu,   malam berikutnya salah seorang temanku tanya ke kamu, apakah kamu mengingatku, iya katamu dan yang paling kamu ingat, aku cerewet. Maaf ya andaikan sifatku ini mengganggumu. Apakah kamu pernah tahu kalau aku menyukaimu, kamu menjawab dulu aku pernah tahu. Tapi sekarang kamu juga tahu kan aku masih menyukaimu. Aku merana, harus menyalahkan kepada siapa atas rasa ini, kamu tak terima jika aku menyalahkan kamu. Baiklah aku salahkan diriku saja yang mencintaimu. Muhammad Ibnu Khusyaini sebenarnya tak ada yang salah dalam rasa yang aku miliki, semua itu tumbuh tanpa aku sadar, mengalir indah setiap detik. Biarkan saja iya seperti itu, apa adanya.  Aku mencintaimu,,,,entah sampai kapan rasa itu ada, aku akan jadikan dia sebuah cerita terindah dalam hidupku
Aku merindukanmu, terlalu banyak rindu yang kusimpan, terlalu banyak tangis yang kutahan dan terlalu banyak air mata yang mengalir karena rasa itu. Ingin mendengar suaramu..

Rindu,
Kata itu selalu mengalir,
Tertuang,
tertulis begitu saja
tanpa aku inginpun rasa itu selalu ada
tahun-tahun itu berlalu
mereka telah meninggalkannya
tinggal aku yang masih berkutat bersamanya.
Merindukanmu….


 

 

Sabtu, 12 Desember 2015

tetap dalam jiwa

Merentas malam, gemericik rindu.
Tetesan mata pelega jiwa yang kerontangkanku pada pelita.
Pergilah sejauh jiwa ku harap.
Tetap mata kan menjelma angin.
Hembuskan rindu pada lara.

‪#‎kaukantetap_DIDALAMJIWA

nyanyian sunyi

Dengarkanlah lagu malamku
mendamba mentari dalam gelapku.
Dengarkan, dengarkanlah ia.
Karena dialah nyanyian ‪#‎RINDUKU‬
Nyanyian sunyi berteman lara
bertinta ungu. Wakil dari ketiadaanku karenamu.
‪#‎aku_aku_aku_danentah‬

Minggu, 08 November 2015

kamu dan langit hari ini

Langit hari ini mendung
Mengantarku ke perenungan
Apakah aku sudah melupakanmu?

Semilir angin menerpa kudukku
Menjemputku mengingat kenangan
Apakah aku menyimpannya

Hujan tak juga datang
Seolah beriku jawaban
Aku masih mengingatmu
Menyimpan semua kenangan tentangmu

Pecinta malam

Kamu, Pecinta malam
Lalui hari penuh benci
Temani malam dengan senyuman

Kamu, Pecinta malam
Buat hariku suram
Matahariku kelabu
Malam menggigil

Kamu, Pecinta malam
Tahukah kamu
Aku, Sang siang
Merana
Karenamu.