Ini semua tentang kamu Muhammad Ibnu Khusyaini. Seseorang
yang sampai saat ini belum aku lupakan begitupun kenangan tentangnya.
MTs Nurul
Huda. Awal masuk aku belum kenal kamu karena memang waktu MOS kita gc seruang,
aku baru ketemu kamu waktu di kelas. Aku satu-satunya anak dari SD ku yang
masuk di kelas VII A dan aku bersyukur banget. Aku seneng banget kenal dengan
kamu, dan aku gc tahu alasan yang tepat kenapa aku juga suka sama kamu. Kamu
sering buat aku ketawa dan juga sedih, terluka tapi mungkin kamu gc sadar. Aku
juga gc tahu kenapa aku selalu suka melihat kamu dan gc pernah bosen, kadang
aku juga bisa sebel kenapa aku ngelakuin itu, terkadang semua itu diluar
kesadaranku, kepala ku seakan-akan bergerak sendiri dan sampai-sampai aku pernah
di marahin guru gara-gara duduk menghadap ke arah kamu. Pernah seorang guru
bilang ada apa antara aku dengan kamu, karena aku kalau senyum atau ketawa
pasti lihat ke arah kamu. I don’t know.
Waktu kamu
masih duduk di belakang aku duduk menghadap ke arah pintu karena dengan begitu
aku mudah ngelihat kamu dan waktu kamu duduk seberang aku, aku pindah menghadap
kamu. Aku masih ingat kenapa aku bisa duduk berseberangan dengan kamu. Saat itu
anak VII B di acak duduk nya dengan Wali kelas mereka dan karena Wali kelas ku
menurut ku kurang perhatian akhirnya aku yang ngurusnya. Sebenarnya gc dirubah
total, cuma mengelompokkan anak-anak cowok dalam satu baris saja , karena
anak-anak cowok dalam kelas kita hanya sepuluh orang jadi pas di buat hanya
satu baris. Awalnya ada perdebatan kecil tapi gc terlalu lama kesepakatan
didapat anak cowok di depan guru dan kamu langsung milih di bangku paling
depan, seberang aku hingga aku mengajukan berbagai alasan agar aku tetap duduk
di bangku aku, ya buat bisa dekat kamu. Akhirnya semua mengalah, aku tetap
duduk di bangku aku, api aku jujur koq dengan alasan ku, aku kurang jelas
melihat. Aku bahagia banget.
Aku sering cemburu karna kamu dan aku sakit hati banget waktu
aku tahu kamu pacaran dengan Titis, tapi aku bisa apa. Aku bisa tahu kalau kamu
pacaran dengan dia, karena waktu itu aku ke SD bareng temen-temen termasuk
Titis dan aku pinjam hp dia, ku buka dan aku dapat foto kamu di sana. Aku
terkejut sih tapi mencoba biasa saja, dan kata dia kamu sengaja ganti model
rambut buat aku, tapi sayang aku udah gc mikirin itu, aku cemburu. Siangnya
waktu pramuka aku certain itu ke Afi dan Lufi, mereka awalnya gc percaya, tapi
akhirnya percaya setelah aku lihat kan foto kamu ke mereka. Tapi kayaknya
hubungan kamu sama dia gc lama, aku bisa menyimpulkan itu karena aku sering
heran dengan temen-temen aku yang kayaknya benci dan selalu menghindar dari aku
selain itu aku juga dapat bocoran dari
salah seorang temen dan puncak nya waktu itu saat berangkat sekolah aku di
tinggal, dan mereka lagi berhenti di bengkel buat mompa sepeda, dan aku bilang
duluan lah, tapi Titis malah jawab dasar Lonte. Apa itu gc menyakitkan,
sakit. Mungkin kalau anak-anak cowo yang ngucapinnya aku biasa aja karena
memang mereka iseng, tapi kalau ini yang ngucapinnya Titis temen aku dari kelas
tiga SD, aku merasa gc percaya dan bertanya-tanya salah gue apa dia bisa bilang
kayak itu ke aku, dan karena sakitnya hati aku nangis. Malu sih sebenarnya,
soalnya kan lagi naek sepeda dan lewat depan anak SMP dan SMA lagi. Sampai di
sekolah kamu, Afi atau pun Luvi belum datang, setelah Afi dan Luvi sudah datang,
aku langsung cerita ke mereka, dan setelah itu tepat kamu datang mereka berdua
menyalahkan kamu, kamu diam aja. Aku gc tau apa yang sedang kamu fikirkan, dan
kamu bertukar tempat duduk dengan Najih yang semeja dengan kamu, aku juga
pindah tempat duduk ke belakang, dekat meja dengan Afi dan Luvi. Aku gc tau
juga kenapa aku bisa marah dengan kamu dan pindah tempat duduk, ngejauhin kamu.
Aneh. Apa kamu ingat, salah seorang guru dulu pernah tanya, kamu ngapain aku,
gara-gara aku pindah tempat duduk dan guru itu juga buatin pantun yang bunyinya
gini “ikan hiu dimasukin adah, I love You Sa’adah” hahaha, nahan ketawa
aku Nu, karena waktu itu aku lagi sebel ama kamu. Kita gc saling nyapa sekitar semingguan lebih
mungkin, dan itu sangat menyiksa aku, aku gc tahan Nu marah sama kamu, mau
nyapa duluan gengsi, kamu juga sih kenapa ikut-ikutan aku marah aneh banget.
Tapi terima kasih Nu karena kamu jail aku bisa ketawa lagi.
Nu, aku juga masih ingat pernah suatu hari kamu disms sama
Afi yang ngaku jadi aku, aku bahagia banget karena kamu ternyata nanggepin aku,
dan kata Afi kamu juga yang selalu sms Afi duluan, ku bahagia banget, dan kamu
juga tanya kapan aku ultah dijawab Afi tanggal 17 Juni, masih lama katamu, ya
karena memang saat itu masih bulan Maret, kamu bilang kamu mau ngomongin yang
sebenarnya. Aku penasaran. What’s that?. Sayang, pertanyaan itu tak pernah
terjawab hingga kini. Semenjak kita pindah ke kelas IX, aku semakin jarang
ngomong sama kamu sampai tidak pernah ngomong, sepi. Hingga akhirnya semester
tiba, penerimaan raport dan aku gc pernah ketemu kamu. Aku pindah tanpa salam
perpisahan.
Nu, kenapa
kamu juga pindah tak lama setelah aku pindah.
Di tempatku yang baru aku gc bisa ngelupain kamu. Mencoba
mencintai, menjalin hubungan dengan orang lain hasilnya… Nihil. Sampai saat aku menulis cerita ini kamu masih
ada di hati aku, masih buat dadaku sesak karna memikirkanmu. Andaikan kamu tahu
Nu, usaha aku buat ngelupain kamu. Susah. Akhirnya aku nyerah dan membiarkan
kamu tetap ada di situ, tanpa harus aku mengusikmu, aku yakin suatu saat kamu
pasti akan pergi juga.
Tiga tahun berlalu, selama itu aku selalu sms kamu, sekedar tanya
kabar dan mengirim puisi. Puisi, apa puisi itu masih kamu simpan, atau sekali
saja apakah kamu pernah membacanya, kalau pernah terimakasih. Semua itu
berlanjut hanya seperti itu. Sampai saat itu aku kelas IX, aku melihat
kronologi Fbku lewat Fb temen, ada namamu mengirim dua kata kesana. Kangen koe.
Kata yang buat aku panas dingin, deg-degan. What happen? Sekian lama gc ada
kabar,tiba-tiba kirim pesan kayak gitu, apa itu benran kamu yang nulis, apa itu
bener dari hati kamu? Pesan itu buat aku berani nge-chat kamu dan tanya no
kamu, sms kamu dan cerita panjang lebar, tapi… kenapa kamu gc jawab waktu aku
tanya sama kamu tentang pesan di kronologi itu. Ibnu, Ibnu… bingung.
Sekarang setelah empat tahun berlalu, semuanya masih sama
aku masih mencintaimu. Awalnya aku memutuskan tahun ini aku bisa move on
dari kamu, tapi itu mungkin hanya keinginan sementara karena aku malah semakin
ingin mengingatmu. Aku seringkali diam-diam mengintip kronologimu, ya karena
hanya akun Fbmu yang aku tau yang lain tidak. Mecopast foto-fotomu, membuat
puisi-puisi untuk kamu.
18 Desember 2015, malam sabtu
aku beranikan diri kirim pesan ke kamu, tanya kabar ini dan itu, malam berikutnya
salah seorang temanku tanya ke kamu, apakah kamu mengingatku, iya katamu dan
yang paling kamu ingat, aku cerewet. Maaf ya andaikan sifatku ini mengganggumu.
Apakah kamu pernah tahu kalau aku menyukaimu, kamu menjawab dulu aku pernah
tahu. Tapi sekarang kamu juga tahu kan aku masih menyukaimu. Aku merana, harus
menyalahkan kepada siapa atas rasa ini, kamu tak terima jika aku menyalahkan
kamu. Baiklah aku salahkan diriku saja yang mencintaimu. Muhammad Ibnu
Khusyaini sebenarnya tak ada yang salah dalam rasa yang aku miliki, semua itu
tumbuh tanpa aku sadar, mengalir indah setiap detik. Biarkan saja iya seperti
itu, apa adanya. Aku
mencintaimu,,,,entah sampai kapan rasa itu ada, aku akan jadikan dia sebuah
cerita terindah dalam hidupku
Aku merindukanmu, terlalu banyak rindu yang kusimpan, terlalu
banyak tangis yang kutahan dan terlalu banyak air mata yang mengalir karena
rasa itu. Ingin mendengar suaramu..
Rindu,
Kata itu selalu mengalir,
Tertuang,
tertulis begitu saja
tanpa aku inginpun rasa itu
selalu ada
tahun-tahun itu berlalu
mereka telah meninggalkannya
tinggal aku yang masih berkutat bersamanya.
Merindukanmu….